Subscribe News Feed Subscribe Comments

Mungkinkah Komputer Lebih Hebat Dari Otak Manusia?

Tahun 1977 kebanyakan orang Amerika belum pernah melihat apa yang disebut komputer pribadi, dan Bill Gates, Kaisar Kerajaan Microsoft masih menulis surat dengan menggunakan mesin tik.

Tapi James Martin, seorang pakar komputer kelahiran Inggris, pada waktu itu telah meramalkan bahwa pada tahun 2,000, komputer dan alat-alat lain yang dihubungkan dengan kawat telpon, jaringan fiber optik dan gelombang radio akan memungkinkan jutaan orang untuk saling berkirim surat elektronik, bekerja dari rumah, mengadakan jual beli saham, dan lain-lain.

Semua itu ditulisnya dalam buku yang berjudul "The Wired Society", atau masyarakat teknologi modern. Kata Martin, pada tahun 2,000 itu orang akan mengambil uang, membeli karcis bioskop, karcis pesawat terbang dan karcis kereta api dengan menggunakan komputer.

Semua itu sekarang sudah menjadi kenyataan, dengan banyaknya mesin-mesin ATM di tempat umum, sehingga orang tidak perlu pergi ke bank untuk mengambil atau mendepositokan uang. Karcis bioskop, tiket pesawat terbang dan karcis kereta api bisa dibeli lewat komputer, dan karena transaksi dilakukan langsung tanpa perantara yang namanya travel bureau, harga tiket juga lebih murah.

Komputer sekarang ini semakin canggih dan kerjanya dalam banyak hal lebih cepat dari otak manusia; sehingga banyak orang khawatir, pada suatu hari nanti, komputer akan lebih pintar dari manusia. Tapi apakah hal itu mungkin?

Kata James Martin, manusia tidak perlu takut pada komputer, walaupun sekarang saja sudah ada komputer yang seribu kali atau seratus ribu kali lebih pandai dari manusia, tapi hanya dalam bidang yang sempit dan sangat terbatas.

Contohnya, komputer di control tower atau menara pengawas di lapangan terbang yang sibuk, dengan cermat mengamati gerakan puluhan atau mungkin ratusan pesawat sekaligus, dalam segala cuaca, dan memberi tahu pilot apa yang harus dilakukan supaya jangan terjadi tabrakan. Tanpa bantuan komputer, petugas menara pengawas mungkin hanya bisa mengatur dua atau tiga pesawat sekaligus.

Kata James Martin, pada tahun '60 dan '70-an banyak pakar artificial intelligence, atau intellijen buatan yang mengatakan, dalam waktu 20 tahun, komputer akan sama pintarnya dengan manusia. Tapi faktanya, kata Martin, itu belum terjadi dalam tahun 2,001 ini.

Para pakar itu rupanya tidak mempertimbangkan betapa kompleks dan rumitnya otak manusia. "Jangankan meniru cara kerja otak manusia," kata Martin, "para pakar sampai sekarang masih belum bisa membuat nyamuk buatan dan meniru semua gerakan dan kegiatannya. Coba bayangkan berapa besar otak nyamuk itu dan bagaimana otak yang sekecil itu mengatur kehidupan sang nyamuk.

Kata Martin, teknologi yang dimiliki manusia telah berhasil menghidupi sekitar enam milyar manusia; tapi kalau sekiranya manusia harus menghasilkan bahan pangan tanpa bantuan teknologi, termasuk mesin dan pupuk, kemungkinan hanya akan dihasilkan makanan untuk 500 juta manusia saja.

Tanpa teknologi, kita tidak akan bisa memberi makan enam milyar manusia yang ada sekarang, apalagi sembilan milyar manusia yang diperkirakan akan hidup di bumi menjelang tahun 2,050, kata Martin.

Kalau anda ingat film sains-fiksi terkenal, "2001, A Space Odyssey," buatan Stanley Kubrick, ada komputer yang mengatur segalanya dalam sebuah stasiun antariksa. Pada suatu hari, komputer itu membangkang perintah yang diberikan oleh astronaut dan malahan akan melakukan sesuatu yang lain sama sekali. Sang astronaut dengan tenang mencopot memori komputer itu satu per satu sampai akhirnya komputer itu tidak berfungsi lagi.

Kuncinya disini adalah manusia, seperti kata James Martin. Komputer itu dirancang dan dibuat oleh manusia, sekalian dengan perangkat lunaknya. Kalau komputer tidak melakukan apa yang dikehendaki manusia pembuatnya, selalu ada cara yang paling mudah untuk melumpuhkannya; yaitu cabut saja kawat listriknya.

 
Info Dunia Teknologi Informasi | TNB